JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia menyatakan kurs rupiah atas USD pada berpeluang stabil pada perdagangan kali ini Selasa (16/6/2015).
“Pasar keuangan dunia masih akan mengalami volatilitas tinggi menjelang pengumuman FOMC meeting lusa. Rupiah berpeluang tetap stabil hari ini,” ungkap Rangga Cipta dalam risetnya hari ini.
FOMC meeting yang baru akan dimulai Selasa malam dan diputuskan pada Kamis dini hari. Buruknya data ekonomi AS yang dirilis tadi malam, memupuskan harapan akan kenaikan suku Bungan bulan Juni ini.
Reuters mengadakan jejak pendapat yang hasilnya mengungkapkan banyaknya ekonom AS yang meyakini tidak akan ada kenaikan bunga The Fed di bulan Juni.
“Dollar index turun bersama dengan yield US Treasury merespons situasi tersebut. Ditunggu housing dan building permits AS nanti malam, diperkirakan memburuk,” ucap Rangga.
Di Indonesia rupiah perlahan menguat meski diiringi kenaikan nilai dolar di kawasan Asia seiring aksi jual yang terjadi di pasar saham.
Kelebihan neraca perdagangan Bulan Mei membuat optimis akan kondisi likuiditas dolar yang terjadi dalam negeri.
Namun sentiment negatif juga muncul karena surplus itu penyebabnya bukann perbaikan ekspor, namun anjloknya impor.
Berdasarkan data yang dirilis dari Bank Indonesia, kurs tengah rupiah hari ini beada di level Rp13.333 per dolar AS, keadaan ini sama dengan kurs tengah yang sebelumnya Rp13.333 per dolar AS.
Namun jika dibandingkan dengan acuan kurs tengah pada hari Selasa pekan lalu pada level Rp13.362 per dolar AS, kurs tengah yang terjadi hari ini menguat 0,22%.
Sementara itu, berdasarkan data dari Bloomberg Dollar Index, rupiah juga melemah 0,13% ke Rp13.343 per dolar AS pada siang ini pukul 11.18 WIB.