Kayu masih menjadi komoditas utama yang dibutuhkan masyarakat di berbagai kawasan Indonesia, misalnya saja di Kabupaten Mesuji. Walaupun ada banyak alternatif bahan lain selain kayu untuk dijadikan bagian dari sebuah bangunan, masyarakat Mesuji ternyata masih menyukai bahan bangunan dari kayu.
Bahkan hingga menjelang penghujung tahun 2016 lalu, harga kayu untuk berbagai keperluan bangunan semakin tinggi. Kayu yang tergolong mudah ditemui di pengrajin kayu adalah jenis kayu akasia dan sebagainya.
Kayu akasia termasuk jenis kayu yang banyak diminati lantaran tampilan luar kayu ini hampir sama seperti kayu jati yang mayoritas berwarna cokelat. Selain warna kayunya yang mirip, kayu akasia juga banyak digunakan karena mempertimbangkan sisi ekonomis. Seperti diketahui, harga kayu akasia memang terpaut jauh lebih murah daripada kayu jati.
Selain menjadi bahan bangunan, kayu jenis akasia di Kabupaten Mesuji juga biasanya laku jika dijual ke penampungan kayu yang ada di sepanjang jalur lintas timur Mesuji. Kayu akasia tersebut dijual dalam kondisi sudah terkelupas dan dihargai Rp 500 per kilogramnya.
“Kita kirim kayu ke OKI, untuk dijadikan bubur kertas (pulp) sebagai bahan untuk membuat kertas (papers). Kita jual ke pabrik harganya masih di bawah Rp1.000/kg. Jadi kalau dari masyarakat kita beli Rp500-an/kg,” ujar Suparlan, pemilik lapak kayu yang biasa mengirim kayu akasia ke pabrik kertas yang ada di OKI, Sumsel.
Sebagai informasi, berikut daftar harga kayu akasia (log) di pasaran saat ini:
Diameter (cm) | Panjang (m) | Harga per Kubik (Rp) |
10-13 | 1-1,9 | 628.000 |
16-19 | 733.000 | |
22, 25, dan 28 | 880.000 | |
30-39 | 1.113.000 | |
10-13 | 2-2,9 | 653.000 |
16-19 | 774.000 | |
22, 25, dan 28 | 959.000 | |
30-39 | 1.212.000 | |
10-13 | 3-3,9 | 684.000 |
16-19 | 823.000 | |
22, 25, dan 28 | 1.033.000 | |
30-39 | 1.325.000 | |
10-13 | 4 meter ke atas | 715.000 |
16-19 | 877.000 | |
22, 25, dan 28 | 1.121.000 | |
30-39 | 1.455.000 |