Rupiah ditutup melemah, mengakhiri sesi perdagangan pada sore hari ini (21/9). Rupiah terjun sejauh 112 poin (setara 0,78%) ke level Rp 14.486 per Dolar AS. Rupiah bahkan sempat singgah di level Rp 14.487/USD dan hanya berhasil menyentuh level tertinggi Rp 14.410/USD pada kisaran pergerakan harian. Penguatan terjadi sejenak setelah Bank Indonesia (BI) dan Federal Reserve memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga acuan. Namun, hal ini belum mampu mengimbangi derasnya laju pelemahan Rupiah yang juga terjadi pada mayoritas mata uang regional Asia.
Tak berbeda jauh dengan Rupiah, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) juga ditutup pada teritori merah. Indeks pada sore ini ditutup melemah 4,23 poin (setara 0,09%) di level 4.376,08. 121 saham berhasil menguat dalam perdagangan, sementara sisanya 138 saham melemah, dan 81 saham masih stagnan.Saham-saham yang bergerak turun diantaranya adalah BBRI (Rp 9.525), BMRI (Rp 8.600), dan SSMS (Rp 1.610). Sdangkan saham yang berhasil bangkit di tengah merosotnya IHSG adalah SIAP (Rp 194), TLKM (Rp 2.730), SILO (Rp 14.500) dan KREN (Rp 1.800). Volume perdagangan mencapai 4,92 miliar lot saham senilai 3,58 Triliun Rupiah.
Dari jumlah 10 indeks sektoral, hanya ada 3 sektor yang ditutup menguat yakni aneka industri (0,5%), infrastruktur (0,83%) dan perdagangan (0,58%). Sedangkan 7 sisanya ditutup melemah, diantaranya sektor agribisnis (-0,23%), pertambangan (-0,22%), industri dasar (-0,92%), konsumer (-0,27%), properti (-0,29%), keuangan (-0,7%) dan menufaktur (-0,22%).