Lampu termasuk aspek penerangan yang diperlukan di kawasan perumahan maupun di jalanan. Produsen lampu jalan saat pun sangat banyak dan salah satu yang berkualitas adalah Philips. Hingga kini merek Philips sudah dipakai hingga berbagai pelosok Indonesia. Philips menawarkan beragam lampu jalan dengan ukuran 100 watt, 120 watt, 250 watt, dan masih banyak lagi. Harga lampu jalan Philips pun relatif murah, terlebih saat ini sudah ada lampu berteknologi LED yang lebih efisien dan hemat daya.
Sebagai contoh, Philips memiliki lampu PJU tipe SPP 368 yang dijual dengan harga sekitar Rp 3,1 jutaan di pasaran. Lampu ini memakai lampu HPI-T atau SON-T 250 W – 400 W dengan housing kap lampu yang terbuat dari material aluminium die cast yang diklaim tebal dan kuat. Kemudian ada Philips BRP371 LED97/NW 90W 220-240 V DM MP yang dijual harga Rp 6 jutaan. Jika ingin yang lebih terjangkau, ada seri Philips SmartBright Street LED BRP042 dengan harga Rp 649 ribuan.
Tak hanya menyediakan beragam lampu jalan dengan kualitas prima, Philips Indonesia juga berupaya untuk menerapkan teknologi digital di tiap lini produknya. Sepanjang tahun 2016 lalu Philips Lighting Indonesia kabarnya sudah menyelesaikan pemasangan puluhan ribu lampu jalan terkoneksi di Jakarta. “Hingga kuartal IV-2016, kami telah memasok 90.000 lampu jalan di Jakarta yang sepenuhnya terkoneksi dengan sistem peranti lunak pada Cloud,” ujar CEO Philips Lighting Eric Rondolat, seperti dilansir Kompas.
Philips bekerjasama dengan Pemerintah Kota Jakarta untuk menciptakan kondisi Jakarta yang lebih aman dan terang lewat pemasangan lampu, sehingga bisa mengurangi tingkat kecelakaan. Lampu-lampu jalan tersebut mengusung Philips CityTouch yang merupakan sebuah sistem pencahayaan terkoneksi terbesar di dunia.
Jakarta disebut-sebut sedang dalam tahap transisi menjadi kota cerdas alias smart city untuk mengintegrasikan seluruh layanan infrastrukturnya di bawah satu kontrol dan manajemen, tak terkecuali dengan urusan penerangan jalan umum (PJU). Proyek lampu jalan Philips Jakarta CityTouch tersebut digagas sejak 2016 dan mencakup 41 area di seluruh Jakarta.