Pakan ternak bisa berasal dari berbagai bahan, termasuk tepung tulang. Tepung tulang adalah bahan baku pembuatan pakan ternak yang berasal dari tulang hewan. Adapun tulang yang akan diolah menjadi tepung harus tulang yang berasal dari hewan ternak dewasa dan umumnya berasal dari tulang hewan berkaki empat seperti tulang sapi, kerbau, babi, domba, kambing, dan kuda. Meski ada juga yang berasal dari jenis ikan seperti ikan nila atau sotong. Harga tepung tulang sapi dibanderol sekitar ribuan rupiah per kilogram.
Berdasarkan penelusuran dari sejumlah situs jual-beli online, harga tepung tulang sapi per 1 kg berkisar antara Rp4 ribu sampai Rp5 ribuan. Tepung tulang kerap dijadikan salah satu bahan dasar pembuatan pakan lantaran mengandung mineral makro, yaitu kalsium dan fosfor serta aneka mineral mikro lainnya. Selain menjadi sumber mineral, tepung tulang sapi pun disebut-sebut mengandung asam amino dan protein.
Kalsium dan fosfor sangat dibutuhkan oleh hewan ternak karena berperan dalam pembentukan tulang dan metabolisme tubuh. Fungsi mineral untuk hewan ternak antara lain, menjaga keseimbangan asam basa dalam cairan tubuh, zat pembentuk kerangka tubuh, bagian aktif dalam struktur protein, bagian dari asam amino, bagian penting dalam tekanan osmotik sel, mendukung aktivitas enzim, hingga membentuk mekanisme transportasi dalam tubuh.
Tepung tulang yang baik biasanya mempunyai ciri-ciri tidak berbau, kadar air maksimal 5%, berwarna keputih-putihan, memiliki tingkat kehalusan 80 saringan, bebas bakteri dan penyakit, serta kadar tepungnya mencapai 94%. Untuk kandungan kalsium yang ada pada tepung tulang di pasaran umumnya sekitar 19-26% dan fosfor 8-12%.
Tepung tulang atau yang kerap disebut Meat and Bone Meal (MBM) ini kerap dipakai untuk campuran pakan hewan, khususnya unggas, pakan ikan, kucing, hingga anjing. Ada juga yang memanfaatkan tepung tulang sapi untuk pembuatan talc (bedak) dan pasta gigi. Meski demikian, masyarakat perlu waspada dengan penggunaan MBM.
“Biasanya MBM yang ada di Indonesia di impor dari luar negeri. MBM dianggap paling bertanggung jawab dalam penyebaran penyakit sapi gila,” imbau pihak Dinas Peternakan Kabupaten Lebak di situs resminya.