Sejak beberapa tahun silam, pemerintah telah menerapkan kebijakan larangan penggunaan BPO chlorofluorocarbon (CFC). Dengan demikian, para pelaku industri seperti kulkas, AC, atau pendingin lainnya diharuskan menggunakan BPO non CFC jenis R32 dari yang sebelumnya R22. Namun, sampai saat ini freon jenis R22 masih dijual di pasaran untuk berbagai keperluan. Freon R22 sendiri tersedia mulai dari kemasan tabung maupun can (kaleng) dengan harga yang beragam.
Saat ini ada beberapa merek freon R22 can (kaleng) di pasaran, misalnya saja freon R22 Yukio asal Jepang dengan harga Rp150 ribu per 1 can, kemudian ada juga freon R22 kaleng 1000 gram Showa seharga mulai Rp95 ribuan. Harga freon R22 1 can di setiap tempat kemungkinan bisa berbeda-beda.
Seperti diketahui, kini sudah banyak produsen air conditioner (AC) yang beralih memakai teknologi R32. Pasalnya, R22 mengandung HCFC yang berpotensi merusak ozon. “Sesuai kesepakatan Konvensi Wina, Protokol Montreal dan Amandemen London, Indonesia harus memulai penghapusan konsumsi HCFC,” kata Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan dan Perubahan Iklim KLH, Arief Yuwono beberapa tahun lalu, seperti dilansir Kontan.
Adapun dasar hukum dari larangan pemakaian produk CFC hingga HCFC ada pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 46 Tahun 2005 tentang ratifikasi amandemen Montreal. Berdasarkan roadmap dari Perpres tersebut, Indonesia harus mulai mengurangi pemakaian HCFC pada Januari tahun 2015 dengan porsi pengurangan HCFC di setiap perusahaan 10% dan mayoritas pengurangan produk HCFC sebesar 97,5% pada tahun 2030.
Lebih lanjut Arief menjelaskan, pemerintah pun sudah menjalin perjanjian dengan Multilateral Fund (MLF) yang bersedia menyediakan bantuan pendanaan sebesar USD12,692 juta untuk kegiatan alih teknologi, pengembangan kebijakan, peningkatan kapasitas, dan penyadaran masyarakat. “Dana ini akan dihibahkan kepada perusahaan yang mengajukan proposal ke pemerintah untuk berkomitmen mengalihkan teknologi ke non HCFC,” paparnya.
Hibah yang diberikan untuk tiap perusahaan pun bukan berupa dana tunai, tetapi berupa stimulan seperti edukasi atau pelatihan karyawan dan mendukung pengalihan teknologi. Kabarnya terdapat 11 perusahaan yang tertarik memakai dana hibah tersebut, termasuk Panasonic, Samsung, dan LG.