Sekam atau biasa disebut gabah selama ini dianggap sebagai limbah pertanian yang tidak berguna. Namun, apabila diolah lagi menjadi arang sekam atau sekam bakar, maka limbah tersebut akan memiliki nilai jual lebih karena permintaan terus ada. Terlebih jika arang sekam diolah menjadi briket. Harga jualnya pun jadi melambung.
“Bagi saya, arang sekam padi adalah bisnis yang sederhana. Mungkin orang lain melihat sekam sebagai hal yang tidak berguna, tapi aku melihat peluang bisnis di sini,” kata Jufri, pengusaha kecil dan menengah asal Pangkalan Kerinci, Pekanbaru, Provinsi Riau, seperti dilansir Wartaekonomi.
Sebagai informasi, harga arang sekam di pasaran berkisar mulai Rp7 ribuan per 1 kilogram (kg). Bahan satu ini sangat populer untuk dijadikan media tanam hidroponik, tanaman hias, dan masih banyak lagi. Namun, ketika sudah diolah menjadi briket arang sekam maka harga jualnya pun bisa melambung. Sayangnya, di pasaran Indonesia masih belum banyak pengrajin yang mengolah sekam menjadi briket arang.
Namun, di pasar luar negeri harga briket arang sekam dijual antara 71,26 – 95,01 dolar AS per metrik ton dengan minimal pembelian 25 metrik ton, atau sekitar Rp1 jutaan sampai Rp1,4 jutaan per metrik ton. Luar biasa sekali bukan?
Menurut pengamatan Badan Litbang Pertanian, dari 100 kilo sekam/padi hampa, dapat diperoleh sekitar 63,93 kg arang sekam. Dalam proses pembuatan briket, arang sekam nantinya dihaluskan terlebih dahulu dengan alat penepung. Kemudian, campuran yang paling tepat untuk menghasilkan briket terbaik adalah setiap 1 kg tepung arang sekam dibutuhkan sekitar 400 gram tepung tapioka, dan 1,5 liter air.
Briket arang sekam bisa dicetak bentuk kotak atau bulat panjang sesuai alat pencetaknya. Setelah dicetak, briket arang sekam dapat dikeringkan di bawah sinar matahari, lalu dikemas dalam plastik. Apabila semakin halus arang sekam, maka briket yang dihasilkan makin padat dan kompak, sehingga makin lama daya bakar briketnya.
Menurut hasil percobaan, rupanya briket arang sekam disebut-sebut lebih mudah terbakar dibanding briket lainnya. Tetapi, kondisi itu rupanya kurang menguntungkan lantaran briket arang sekam lebih cepat habis menjadi abu. Oleh sebab itu, briket batu bara dinilai masih mempunyai efisiensi panas yang paling baik.