Meski kini sudah banyak dibudidayakan lobster air tawar, popularitas beberapa jenis lobster air laut seperti lobster pasir, lobster bambu, hingga lobster mutiara masih belum tergantikan. Lobster-lobster air laut tersebut biasanya memang dijual dengan harga banderol lebih tinggi dibandingkan lobster air tawar. Demikian pula dengan bibit atau benihnya yang bisa mencapai puluhan atau ratusan ribu rupiah.
Potensi benih lobster di Indonesia sendiri kabarnya cukup besar, terutama di daerah NTB. Menurut data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB tahun 2013 dan 2014, potensi benih lobster di NTB mencapai 10 juta ekor. Meski sebelumnya dilarang untuk dibudidayakan, setelah kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo beberapa waktu lalu, kini nelayan sudah diizinkan menangkap benih lobster. Tetapi, benih lobster tersebut belum boleh langsung diekspor, melainkan harus dibudayakan dulu.
NTB pun berencana mengatur zonasi budidaya lobster di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. “Selama ini ndak boleh nangkap dan budidaya. Sekarang yang kita tuntut boleh ditangkap, dibudidayakan,” ujar Kepala DKP NTB, Ir. L. Hamdi, M.Si di Kantor BKD NTB, Sabtu (4/1/2020), seperti dilansir Suarantb.
Lebih lanjut Hamdi mengungkapkan jika potensi benih lobster di Teluk Jukung Telong Elong memang cukup besar. Sebelum 2014, budidaya lobster di Teluk Jukung kabarnya telah ada, tetapi sejak diberlakukannya Permen KP No. 56 Tahun 2016, budidaya lobster pun tak lagi dilakukan.
Dari 10 juta potensi benih lobster di NTB, sekitar 15% adalah benih lobster mutiara dan 85% benih lobster pasir. Harga benih lobster pasir antara Rp3.000 hingga Rp5.000 per ekor, sedangkan bibit lobster mutiara dijual seharga Rp20.000 sampai Rp30.000 per ekor. Jika dibudidayakan, harga jualnya pun diperkirakan lebih tinggi. Misalnya untuk lobster pasir ukuran 100 gram bisa sampai Rp250 ribu per ekor dan 200 gram Rp450 ribu. “Kalau lobster mutiara harganya antara Rp700.000 – 1.000.000 per ekor,” tandas Hamdi.
Sementara itu, Ketua Nelayan Pantai Baron Sumardi di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjelaskan jika lobster mutiara termasuk jenis lobster yang langka dan cara menangkapnya pun susah. “Menangkapnya di laut sekitar dua mil dari pantai. Kami tangkap dengan jaring. Di mana-mana lobster mutiara memiliki nilai jual yang cukup mahal,” ucapnya.