Beras merah mulai banyak dilirik sebagai pengganti nasi putih di rumah untuk memenuhi asupan karbohidrat sehari-hari. Dibandingkan beras putih biasa, beras merah kabarnya lebih bernutrisi dan mampu memberi rasa kenyang lebih lama. Minat masyarakat yang tinggi terhadap beras merah membuat bahan pangan ini mulai dijual luas di berbagai pusat perbelanjaan, termasuk di minimarket seperti Indomaret dan Alfamart. Adapun harga beras merah di Alfamart ukuran 2 kg (kilogram) dipatok Rp31.900 per bungkus.
Meski banyak dikonsumsi untuk diet, rupanya anggapan bahwa nasi merah lebih baik daripada nasi putih tidak sepenuhnya benar. Beras merah sering dianggap lebih baik lantaran termasuk biji-bijian utuh, sehingga mengandung lebih banyak serat. Sedangkan beras putih telah melalui banyak proses untuk membuang bagian kulit dan lembaganya.
Di samping itu, nasi putih juga disebut mengandung indeks glikemik lebih tinggi dibanding nasi merah. Hal ini sekaligus menandakan bahwa nasi putih bisa meningkatkan kadar gula lebih banyak. Oleh sebab itu, penderita diabetes umumnya perlu mengatur konsumsi nasi putih dan karbohidrat secara umum.
Beras merah sendiri mengandung jenis serat tak larut air. Apabila dikonsumsi dalam jumlah besar, kandungan itu justru berpotensi menyebabkan inflamasi, rasa tidak nyaman, kembung, sampai bergas pada perut. “Nasi merah kaya akan serat tak larut yang keras dan mengganggu, nasi putih tidak,” kata dokter yang menekuni pengobatan naturopati Liz Carter, seperti dilansir Woman’s World melalui Korankaltim.
Menurut Carter, nasi merah justru lebih sulit diterima oleh pasien-pasien yang memiliki masalah pencernaan seperti sembelit. Ia menambahkan, asupan serat sebenarnya bisa diperoleh dari berbagai jenis makanan selain beras merah.
Poin minus lainnya, nasi merah disebut mengandung asam fitat yang merupakan antinutrien. Asam fitat rupanya bisa memblok kemampuan tubuh dalam menyerap zat gizi tertentu seperti zat besi, zinc, dan juga kalsium. Mengonsumsi asam fitat dalam jumlah besar berisiko memicu terjadi defisiensi vitamin dan mineral.
Beras merah juga diketahui tinggi kandungan arsenik, yakni toksin logam berat. Apabila zat itu dikonsumsi dalam jangka panjang, dikhawatirkan justru meningkatkan risiko penyakit seperti kanker, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung.