Penyedia jasa transportasi berbasis online, Grab rupanya memiliki salah satu layanan yang cukup inovatif bernama GrabHitch alias ‘nebeng’. Bahkan layanan berbagi kendaraan roda dua ini menjadi yang pertama di Indonesia.
Berbeda dari GrabBike, GrabHitch adalah layanan berbagi tumpangan dengan sepeda motor yang memakai sistem terjadwal dengan cara mencocokkan pengemudi yang melakukan perjalanan dengan penumpang yang memiliki arah atau rute yang sama, sehingga dengan demikian kedua pihak dapat melakukan perjalanan bersama-sama.
Pihak Grab mengungkapkan jika sasaran konsumen layanan GrabHitch adalah para pengguna commuter line (KRL) yang tinggal di pinggiran Jakarta, seperti Bekasi, Depok, dan Tangerang. “GrabHitch berupaya menjembatani kesenjangan yang ada dengan memberikan peluang bagi pengemudi yang melakukan perjalanan setiap harinya ke pusat kota dengan menerapkan sistem ‘carpool’ atau ‘bike-pool’ dengan penumpang, sehingga semakin banyak pengemudi yang tersedia untuk mengatasi kebutuhan transportasi pada jam-jam sibuk pagi dan sore hari,” kata Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia.
Awalnya GrabHitch mematok tarif flat seharga Rp 20.000 untuk tiap perjalanan. Namun per tanggal 1 Maret 2017 lalu Grab menerapkan tarif baru mengikuti harga per kilometer mulai dari kilometer ke-11. Berikut rincian tarif tebengan GrabHitch terbaru saat ini.
Jarak | Tarif |
1 – 10 km | Rp 10.000 (Tarif Minimum) |
11 – 20 km | Rp 1.000 per km |
21 – 30 km | Rp 500 per km |
> 30 km | Rp 25.000 (Tarif Maksimum) |
Keterangan:
- Tarif minimum adalah Rp 10.000 untuk 10 km pertama.
- Tarif per kilometer setelah 10 km pertama adalah Rp 1.000/km.
- Tarif per kilometer setelah 20 km adalah Rp 500/km.
- Tarif maksimum adalah Rp 25.000.