Jakarta – Pelemahan dolar AS rupanya berhasil membuat harga emas melambung mendekati level tertinggi selama 2 pekan pada perdagangan Jumat (26/4). Menurut para analis, pertumbuhan ekonomi AS cukup baik dan melampaui perkiraan.
Seperti dilansir Reuters melalui Liputan6, harga emas di pasar spot mengalami kenaikan sebesar 0,8 persen menjadi USD 1.287,62 per ounce usai mencapai level tertinggi sejak 16 April 2019 di posisi USD 1.288 per ounce. Harga logam mulia yang mencapai level terendah sejak akhir Desember pada hari Selasa berada di posisi USD 1.265,90 per ounce berhasil naik 1 persen sepanjang minggu ini dan mencatatkan kenaikan mingguan terbaik sejak 1 Februari. Sementara itu, harga emas berjangka AS naik USD 9,10 jadi USD 1.288,80 per ounce.
Analis senior di RJO Futures Bob Haberkorn mengungkapkan bahwa faktor utama yang memicu kenaikan harga emas adalah lemahnya dolar AS setelah dirilisnya data Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat. Departemen Perdagangan AS melaporkan jika pertumbuhan ekonomi AS atau Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I 2019 ada di level 3,2 persen. Angka tersebut melebihi konsensus pasar di angka 2,5 persen.
“Namun investor harus berhati-hati melihat hal ini karena terlihat seperti kenaikan yang palsu. Alasannya pasar saham diprediksi terus menguat minggu depan dan bisa menekan harga emas,” ungkap Haberkorn.
“Harga emas diperkirakan akan tetap stagnan di sekitar level ini, setiap kelemahan ekonomi kemungkinan akan memindahkannya ke sekitar USD 1.288, tetapi didukung dengan baik di sekitar USD 1.270-USD 1.272. Emas membutuhkan semacam katalis untuk bergerak ke dua arah,” imbuh Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas TD Securities di Toronto.
Sementara itu, harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk hari ini, Sabtu (27/4) terpantau naik Rp 3.500 menjadi Rp 664.500 per 1 gram dengan harga pembelian kembali atau buyback yang juga mengalami kenaikan sebesar Rp 5.000 dari Rp 581 ribu menjadi Rp 586 ribu per gram. Sedangkan harga emas batangan cetakan Antam di Pegadaian hari ini Rp 370 ribu per 1/2 gram dan untuk cetakan UBS harganya Rp 662 ribu per 1 gram.