Keadaan gigi yang goyah merupakan salah satu masalah yang dihadapi beberapa orang. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti adanya penyakit jaringan pendukung gigi (periodontal). Keadaan itu diawali dari adanya karang gigi.
Penyebab selanjutnya adalah adanya abses pada ujung saluran akar gigi. Keadaan itu terjadi akibat proses karies gigi kronis yang bisa menyebabkan gigi goyah. Dalam kondisi masih baiknya struktur jaringan tulang pendukung gigi, maka kegoyahan bersifat sementara. Gigi goyah akibat abses yang masih bisa ditangani akan segera pulih setelah diobati.
Kondisi kesehatan juga bisa membawa pengaruh terhadap gigi goyah, misalnya sakit kencing manis atau pada masa kehamilan. Trauma fisik juga berpengaruh. semisal Anda mengalami kecelakaan.
Untuk mengetahui penyebab lebih jelasnya, berkonsultasi dengan dokter gigi menjadi solusinya. Mengapa konsultasi? Hal itu karena setelah diketahui secara langsung kondisi gigi, maka akan segera menemukan solusi untuk mengobatinya.
Apabila memang benar kondisi gigi goyah harus segera diberi tindakan, salah satu jenis perawatannya adalah teknik splinting. Splint sendiri merupakan alat yang dibuat untuk membuat stabil atau mengencangkan gigi-gigi goyah akibat benturan atau penyakit yang berimbas kepada gangguan kenyamanan pasien, adanya migrasi gigi, serta untuk kepentingan prostetik yang memerlukan gigi penyangga yang banyak.
“Splin periodontal dibedakan jenisnya berdasarkan waktu dan bentuk pemakaiannya. Berdasarkan waktu pemakaian ada splin periodontal temporer atau sementara, semi permanen, dan permanen atau tetap,” ujar drg. Anastasia Ririen.
Untuk meletakkan alat splin itu dinamakan teknik splinting gigi. Menurut dr. Ulfi, “Splinting gigi merupakan teknik perawatan gigi yang bersifat pendukung untuk menghubungkan gigi satu dengan beberapa gigi sehingga membentuk satu kesatuan. Sehingga splinting akan menguatkan gigi yang goyang terhadap gigi sekitarnya, dan dapat dilakukan secara permanen berupa restorasi atau rekonstruksi perawatan periodontal,” ujarnya.
Splinting gigi memang bisa dilakukan secara permanen. Tindakan itu dilakukan untuk gigi yang berisiko mengalami kegoyangan yang terus meningkat, seperti akibat penurunan penyangga gigi.
Apabila gigi goyang harus diberi tindakan splinting, maka dapat digunakan splint sementara dengan ditunjang perawatan periodontal. Jika dalam waktu dua bulan tidak ada perubahan atau semakin berisiko, maka dapat diganti dengan splint permanen.
Biaya untuk splinting gigi mungkin bisa saja berbeda antara satu dokter dengan dokter lainnya. Tetapi, kisarannya sekitar Rp 300.000 per rahang. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa mengunjungi dokter gigi di klinik terdekat.
Kondisi gigi yang goyah memang tidak lantas otomatis dilakukan pencabutan. Tindakan pencabutan gigi hanya dilakukan apabila gigi sudah sama sekali tidak dapat dirawat atau dipertahankan, serta tidak ada alternatif perawatan lain sesuai ketersediaan alat-bahan setempat. Apabila gigi goyah masih bisa dipertahankan, salah satu caranya adalah dengan splinting gigi.