Beternak bebek bagi sebagian orang bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah yang relatif menguntungkan. Walaupun bebek juga butuh perlakuan yang cermat layaknya beternak ayam atau jenis unggas lainnya, tetapi saat masa panen tiba biasanya hasil beternak bebek dapat membawa keuntungan yang cukup besar.
Misalnya seperti salah satu mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (FAI UMS), Ismail Hasan. Pria satu ini berhasil mengumpulkan biaya untuk kuliah dari hasil beternak berbagai unggas. Mulanya Mail hanya memelihara ayam Bangkok, tetapi kemudian ia juga mencoba beternak bebek dan mentok. “Awalnya saya beternak ayam Bangkok. Kemudian melihat ternak bebek tetangga yang bagus saya mencobanya,” paparnya, seperti dilansir Jitunews.
Dari membeli anakan bebek, kini ia berhasil beternak ratusan ekor bebek petelur dan bebek potong. Hasil berjualan bebek itulah yang kemudian ia kumpulkan untuk tambahan biaya kuliah. “Ada yang diambil orang dan ada yang saya jual ke pasar. Biasanya sekali jual ada sekitar 50-100 ekor bebek,” ucapnya.
Mail menjelaskan, untuk kebutuhan pakan biasanya ia selalu menggunakan bekatul yang dibeli dari tempat penggilingan padi di sekitar rumahnya. Sedangkan untuk pakan tambahan, Mail memakai konsentrat dan daun genjer. Menurut Mail, daun genjer bagus untuk meningkatkan nutrisi atau vitamin pada bebek potong. “Biar menghemat penggunaan konsentrat juga, saya tambahkan nasi aking atau sisa nasi yang tidak termakan yang dibersihkan dan dikeringkan di terik matahari,” pungkasnya.
Konsentrat sendiri merupakan makanan suplemen bebek yang dikenal dapat memperlancar proses bebek untuk bertelur. Saat ini sudah banyak pur atau konsentrat siap pakai buatan pabrik yang dijual secara luas di pasaran. Konsentrat biasanya memiliki kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan bebek.
Pakan konsentrat untuk bebek pedaging atau petelur dijual dengan harga yang sangat variatif, tergantung merek dan berat kemasan pakan itu sendiri. Sebagai contoh, harga konsentrat bebek petelur merek Charoen Pokphand 144 dijual secara ecer sekitar Rp 12 ribu per 1 kg, kemudian konsentrat bebek kemasan 15 kg harganya Rp 109 ribu, dan untuk kemasan 25 kg harganya berkisar Rp 175 ribuan.