Jelang libur Paskah, mata uang Garuda diramal masih akan melanjutkan penguatan meski tak tertutup kemungkinan berbalik melemah. Pasalnya, masih tertekannya harga sejumlah komoditas berimbas pada menguatnya laju dolar AS.
Menurut laporan Bloomberg Index, hari ini (24/3) nilai tukar rupiah dibuka melemah 13 poin atau 0,1% ke level Rp13.196 per dolar AS. Kemudian, mata uang Garuda kembali terdepresiasi 72 poin atau 0,54% ke level Rp13.254 per dolar AS pada pukul 08.32 WIB. Di sisi lain, indeks dolar AS juga terpantau menguat 0,03 poin atau 0,04% ke level 96,08.
Seperti diketahui, pada perdagangan Rabu kemarin (23/3), mata uang Garuda bergerak fluktuatif. Setelah dibuka menguat, rupiah lalu bergerak melemah, dan akhirnya ditutup di zona hijau dengan terapresiasi tipis 1 poin atau 0,01% ke Rp13.183 per dolar AS. Rupiah berbalik menguat di akhir perdagangan melawan pelemahan mata uang regional terhadap laju dolar AS.
“Penguatan di atas ekspektasi kami yang terjadi pada rupiah diharapkan dapat berlanjut meski sentimen dari dalam negeri masih minim,” ujar Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada. “Pasalnya, masih adanya kecenderungan pelemahan sejumlah harga komoditas yang kemungkinan berimbas pada menguatnya laju dolar AS.”
Karena itu, sambung Reza, pasar diminta tetap mencermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah. “Rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran support Rp13.170 per dolar AS dan resisten Rp13.158 per dolar AS,” pungkasnya.