JAKARTA – Bagi Anda yang hobi beternak, kambing boer bisa menjadi salah satu pilihan untuk berusaha. Pasalnya, jenis ini diklaim punya potensi pertumbuhan dan bobot hidup yang tinggi, serta memiliki sifat fertilitas yang baik. Dengan harga anakan berkisar Rp1 juta hingga Rp2 jutaan per ekor, hewan ini bisa dijual mencapai angka belasan juta rupiah per ekor jika sudah dewasa.
Kambing boer sendiri adalah kambing tipe pedaging yang konon berasal dari Afrika Selatan dan sudah menjadi ternak terdaftar selama lebih dari 60 tahun. Kambing ini dapat mencapai berat 35 sampai 45 kg pada umur lima sampai enam bulan, dengan rata-rata pertumbuhan berat tubuh 0,02 sampai 0,04 kg per hari. Dibandingkan kambing perah lokal, persentase daging pada karkas kambing boer jauh lebih tinggi, sekitar 40 persen dari berat tubuhnya.
“Sejak 2008, saya sudah menggeluti usaha kambing boer hingga saat ini. Pasalnya, usaha kambing boer cukup menjanjikan. Dalam waktu satu bulan, saya bisa meraup keuntungan sedikitnya Rp6 juta,” tutur Galih Dinata, peternak asal Desa Jerukseger, Gedeg, Mojokerto, dilansir Faktual News. “Satu kambing boer dengan usia tiga bulan, harganya Rp1,3 juta, dan dalam waktu satu bulan, saya mempu mengirim permintaan konsumen sebanyak lima sampai tujuh ekor.”
Selain harga yang lebih mahal, keunggulan lain kambing boer dibandingkan kambing Jawa adalah kualitas daging. Galih menjelaskan, meski kambing boer tidak memiliki perawakan besar seperti kambing Jawa, kualitas dagingnya mampu bersaing. “Kambing Jawa berumur satu tahun biasanya memiliki berat 30 kilogram. Kalau kambing boer, bisa 50 kilogram, pertumbuhan kualitas daging lebih cepat,” sambung Galih.
Saat ini, juga marak dikembangkan kambing boerka, hasil persilangan antara kambing poer dengan kambing kacang. Keunggulan kambing hasil persilangan ini adalah bobot lahir rata-rata 2,8 kg, rerata bobot sapih 12 kg, sedangkan bobot satu tahun bisa mencapai 35 kg sesuai dengan permintaan pasar luar negeri. “Ini adalah jenis kambing tipe pedaging yang relatif baik dan memiliki potensi sebagai bibit kambing unggulan di waktu mendatang,” ujar Kepala Loka Penelitian Kambing Potong (Lolitkambing), Dr. Simon Elieser, dikutip dari Republika.