Uji widal merupakan prosedur uji serologi untuk mengetahui adanya bakteri Salmonella enterica yang menyebabkan penyakit Thipoid. Tes widal termasuk pemeriksaan yang banyak dipakai untuk mengetahui apakah seseorang menderita sakit tifus atau tidak.
Umumnya, jika hasil tes widal positif maka pasien dinyatakan terjangkit tifus, namun jika hasilnya negatif berarti pasien kemungkinan menderita penyakit lainnya. Tetapi ternyata hasil tes widal yang positif bukan sebuah vonis yang pasti menunjukkan bahwa seseorang memang benar terkena tifus. Untuk mengetahuinya diperlukan diagnosis dan tes pendukung lainnya, serta semua itu bergantung pada kecermatan sang dokter.
Orang yang sehat sekalipun ternyata bisa memiliki hasil yang positif jika menjalani tes widal. Pasalnya, segala yang disentuh atau dimakan oleh seseorang belum tentu sepenuhnya bebas dari kuman tifus. Hanya saja karena jumlah kuman yang masuk sedikit, maka kuman tersebut tidak sampai menginfeksi dan menimbulkan penyakit tifus.
Menurut spesialis penyakit dalam Dr. Mario Steffanus, Sp. PD dari RS Pantai Indah Kapuk, semua hal ini disebabkan karena kesadaran akan kebersihan di Indonesia masih sangat minim, terutama kebersihan makanan. “Selain itu, tes widal merupakan tes imunologi. Sehingga, hasil positif belum tentu mencerminkan infeksi saat ini,” kata Dr Mario.
Walau begitu, tes widal hingga saat ini masih menjadi sebuah metode pemeriksaan yang efektif untuk mengetahui penyakit tifus, apalagi jika dilaksanakan pada saat yang tepat dan didukung diagnosis klinis yang benar.
Secara ideal, tes widal dilakukan usai hari ke-5 seseorang mengalami demam. Biaya tes widal biasanya dipatok sekitar Rp 90 ribuan hingga Rp 120 ribuan.